Senin, 26 April 2010

Autism Partnership

Ron Leaf dan John McEachin melakukan studi dibawah program yang dilaksanakan oleh Lovaas, mereka terlibat secara langsung dalam UCLA Young Autism Project selama kurang lebih 12 tahun sejak pertengahan tahun 70-an. Mereka berdua menerima pengajaran dan pengarahan langsung dari Lovaas hingga mencapai gelar doktor. Karya mereka saat ini tidak terbatas pada jasa atau pelayanan yang diberikan pada anak-anak dengan autisme yang berusia dini saja tetapi meliputi berbagai usia dan setting yang berbeda meskipun model treatment yang dilakukan tetap berdasar pada model UCLA. Pengalaman mereka bekerja dengan anak-anak di atas usia sekolah memberikan pengaruh dan kontribusi terhadap model yang mereka kembangkan hingga saat ini. Mereka telah mengembangkan kerjasama yang baik dengan para ahli di bidang pendidikkan khusus, ahli bahasa, pendidik dan orang tua dalam menemukan model intervensi yang tepat bagi anak-anak dengan autisme.

Metoda pengajaran utama yang digunakan adalah 1 to 1 discrete trial. Penekanan utama ditempatkan pada bagaimana menciptakan lingkungan yang intensif tempat anak belajar secara berkesinambungan seperti halnya anak 'tipikal' berkembang dan belajar dari lingkungannya. Model treatment yang mereka miliki adalah minimal dilaksanakan selama 2 tahun dan minimum 30 jam instruksi langsung termasuk bermain secara terstruktur dan istirahat direkomendasikan oleh mereka. Struktur sangat ditekankan selain waktu pelaksanaan terapi yang menjadi bagian dari tuntutan program dan pendekatan perilaku secara konsisten di setiap settin. Melalui cara yang mereka usahakan, anak banyak menghabiskan waktu tidak hanya bereaksi tetapi juga berinteraksi terhadap lingkungan sekitar mereka seperti yang dialami oleh anak-anak 'normal' lainnya. Mereka diusahakan untuk tuidak menjadi asyik dengan diri mereka sendiri atau melakukan stimulasi diri (self-stimulatory behaviors) yang berlebihan.

Untuk memulai intervensi diperlukan waktu kurang lebih 1 bulan lamanya untuk membangun dan memantapkan interaksi antara anak dan terapisnya. Reinforcer juga diidentifikasikan dan digunakan secara efektif selama masa itu sehingga anak dan terapis umumnya banyak meluangkan waktu bersama dengan bermain. Reinforcement diberikan secara bebas, tidak secara kontingen sehingga pengajaran yang diberikan para terapis sungguh-sungguh menjadi suatu yang (menyenangkan). Secara bertahap latihan-latihan diskret dikenalkan sebelum ditingkatkan intensitasnya secara efektif. Semua kemudian menjadi metoda terapi yang utama. Pada akhir tahapan intervensi, waktu untuk belajar diskret dikurangi untuk dialokasikan pada proses pengajaran incidental dan latihan-latihan dalam kelompok.

Tahapan terapi didasarkan pada petunjuk umum (Leaf & McEachin, 1999) di bawah ini:

* Tahap Awal - "Learning to learn"

duduk menghadapi tugas dan memahami 'cause and effect'

* Tahap Pertengahan

keterampilan-keterampilan dalam berkomunikasi keterampilan dalam bermain diri keterampilan sosial

* Tahap Lanjutan

keterampilan Sosial lain bermain yang lebih tinggi keterampilan kognitif dan komunikasi lanjutan dari keterampilan-keterampilan yang diajarkan terhadap lingkungan sehari-hari (sekolah diantaranya)

Program secara tegas ditekankan juga pada adanya perubahan dari perilaku-perilaku yang mengganggu. Perubahan ini menurut Leaf & McEachin membutuhkan kesabaran yang tinggi dan keterampilan yang lebih dibandingkan dengan mengajarkan sesuatu yang kompleks seperti kemampuan bahasa. Adanya perilaku yang mengganggu (disruptive behavior) sering menjadi penghalang utama dalam proses belajar dan proses integrasi semua skills dalam lingkungan yang umum. Perilaku-perlaku detrimental lainnya yang membutuhkan treatment secara intensif meliputi juga: gangguan memusatkan perhatian, minimnya partisipasi dan inisiatif dan keinginan untuk memisahkan diri dengan orang lain serta menghindari tugas-tugas yang diberikan. Intervensi dilaksanakan dalam keseharian anak dan meliputi semua setting dalam kehidupan mereka. Pusat lokasi dari program yang dilaksanakan dapat berlangsung di center atau di rumah tetapi tampaknya intervensi yang dipusatkan di rumah (home based) memiliki sisi positif khususnya bagi anak yang berusia muda (2 - 8 tahun) karena pengaturan waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan anak sendiri, seperti: waktu terapi setelah tidur siang.

Usia ketika intervensi tidak dibatasi pada usia prasekolah saja, Autism Partnership telah memberikan perhatian yang khusus pada kebutuhan anak yang berusia dewasa. Penyesuaian pada model yang umum dilakukan di Autism Partenership dengan pertimbangan hasil penelitian terdahulu dan adanya kebutuhan disetiap usia untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan yang khusus. Anak berusia dewasa seringkali memiliki tingkat gangguan perilaku yang tinggi dan mampu mempengaruhi proses belajar sehingga program pertama kali dipusatkan pada adanya perubahan perilaku tersebut. Team umumnya berjumlah 2 - 5 dan terdiri dari para pengajar yang telah dilatih dalam teknik pengajaran diskret, orang tua yang telah dilatih secara sistematis untuk mengimplementasikan target-target pengajaran dalam kehidupan sehari-hari, seorang supervisor program untuk mengadakan managemen terhadap kasus yang dihadapi dan juga memberikan supervisi serta pelatihan bagi orang tua 2 hingga 3 jam setiap minggunya. Disamping itu ada juga seorang supervisor klinik yang memberikan supervisi secara umum terhadap program dan perkembangan anak. Cara belajar dengan menggunakan merupakan metoda pengajaran yang tepat dan melibatkan aplikasi yang kompleks dari penguatan-penguatan dan teknik-teknik pemberian bantuan. Mengurangi perilaku yang berlebihan juga membutuhkan keterampilan dan latihan-latihan yang intensif. Pendidik yang berpengalaman dan terlatih wajib memberikan supervise terhadap program yang dilaksanakan. Supervisi yang diberikan bergantung pada berbagai variabel termasuk pengalaman dan kemampuan seluruh anggota di dalam team serta jumlah jam terbang mereka dalam melaksanakan berbagai program intervensi yang kompleks.

Leaf dan McEachin telah menyusun program-program pelatihan yang sangat komprehensif dan bagi para pembaca juga telah disediakan melalui buku mereka yang berjudul Work In ProgressDi dalam buku tersebut dijelaskan secara detail konsep-konsep dan teknik-teknik serta berbagai informasi penting yang bermanfaat tidak hanya bagi orang tua tetapi juga para pendidik yang memiliki keinginan untuk memahami dan menjalankan terapi perilaku secara intensif. Dua komponen penting dalam efektifitas terapi yang mendapatkan perhatian dalam buku tersebut, yaitu: dan permasalahan-permasalahan perilaku dijelaskan secara detail bersama petunjuk-petunjuk praktis dalam melaksanakan latihan. Kurikulum Trial Teachingyang diberikan pada anak-anak dengan autisme dijelaskan secara sistematis disertai dengan contoh-contoh pengumpulan data untuk membantu mempersiapkan program berdasarkan model dari Autism Partnership.


sumber : http://www.homepbs.com/autism_partnership.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar